ATC atau air traffic controller adalah menara pengawas yang berada disetiap bandara, tugas setiap ATC ini adalah mengontrol keluar masuknya pesawat di bandara, mengontrol lalu lintas udara, mencegah terjadinya tabrakan antar pesawat, memandu pesawat di darat, dan banyak lagi.
ATC pertama di dunia adalah orang yang berdiri di pinggir ujung landasan pacu bandara. Lebih familiar dengan sebutan flagmen. Tugasnya adalah mengatur pesawat yang sudah di final approach, dengan dua bendera di tangannya untuk memandu pesawat agar sejajar dengan landasan
Seiring kemajuan zaman, pesawat yang diatur oleh ATC juga semakin banyak, oleh karena itu didirikanlah menara pengawas pertama pada tahun 1930, dan juga tower pertama yang menggunakan radio di Amerika memulai operasinya di bandara. Pada tahun 1932, hampir semua pesawat menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan menara pengawas, dan sekitar 20 menara pengawas beroperasi pada tahun 1935.
Tetapi pada jaman dahulu komunikasi itu hanya sekedar disekitar bandara saja, radar juga hanya mencakup sekitar bandara saja tidak mencakup seluruh wilayah. Pada saat ini, belum ada TCAS atau traffic collision avoidance system atau sistem pencegah tabrakan di udara di setiap pesawatnya. Oleh karena itu, pilot hanya menerapkan hukum “melihat dan tidak melihat” yang artinya apabila pilot A melihat pesawat B, mereka cukup jaga jarak, tanggung jawab mereka berdasarkan apa yang mereka lihat saja. Apabila tidak melihat, ya wayahna gan pada saat itu untuk menentukan dimana posisi pesawat yaitu dengan cara dikira2. Didalam menara pengawas,ditengah2nya ada peta besar,dan pion2 yang digerakkan berdasarkan perhitungan yang belum tentu akurat.
Seiring kemajuan zaman, pesawat yang diatur oleh ATC juga semakin banyak, oleh karena itu didirikanlah menara pengawas pertama pada tahun 1930, dan juga tower pertama yang menggunakan radio di Amerika memulai operasinya di bandara. Pada tahun 1932, hampir semua pesawat menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan menara pengawas, dan sekitar 20 menara pengawas beroperasi pada tahun 1935.
Tetapi pada jaman dahulu komunikasi itu hanya sekedar disekitar bandara saja, radar juga hanya mencakup sekitar bandara saja tidak mencakup seluruh wilayah. Pada saat ini, belum ada TCAS atau traffic collision avoidance system atau sistem pencegah tabrakan di udara di setiap pesawatnya. Oleh karena itu, pilot hanya menerapkan hukum “melihat dan tidak melihat” yang artinya apabila pilot A melihat pesawat B, mereka cukup jaga jarak, tanggung jawab mereka berdasarkan apa yang mereka lihat saja. Apabila tidak melihat, ya wayahna gan pada saat itu untuk menentukan dimana posisi pesawat yaitu dengan cara dikira2. Didalam menara pengawas,ditengah2nya ada peta besar,dan pion2 yang digerakkan berdasarkan perhitungan yang belum tentu akurat.
TCAS atau traffic collision avoidance system merupakan salah satu bagian penting dari sebuah pesawat,harganya sangatlah mahal,oleh karena itu rata2 hanya pesawat komersil yang menggunakannya. Setiap pesawat memancarkan sinyal yang bisa diterima oleh pesawa lainnya,komunikasi sinyal ini hanya untuk pesawat-pesawat dengan transponder yang sama atau disebut squawk code. Dari sinyal2 ini,TCAS memprosesnya dan menggabungkan sinyal2nya untuk membentuk sebuah peta yang menunjukkan dimana pesawat berada,jarak,dan juga ketinggian. Hal2 tersebut diproses dengan cermat oleh TCAS sehingga tabrakan pun bisa dihindari,apabila pesawat sudah terlalu dekat dengan pesawat lainnya,maka TCAS akan memberi instruksi kepada pilot bahwa dia harus melakukan climb atau descent.
Ruang ATC
Radar ATC
Meskipun demikian dengan adanya ATC atau sistem di pesawat yang canggih,tetap saja kesalahan bisa terjadi,seperti kejadian yang terjadi di Brazil tahun 2006 silam,dua pesawat bertabrakan,satu pesawat selamat,yang satunya engga gan,penumpangnya tewas semua. Biasanya terjadi karena human error atau kesalahan dalam sistem yang disebabkan oleh berbagai hal.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4620508
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4620508
No comments:
Post a Comment